Home

Rabu, 15 September 2010

Menemukan Sebuah Puisi

Saat itu perkuliahan baru saja dimulai
Meski hari itu adalah hari pertama perkuliahan dosenku sudah menerangkan materi kuliahnya
Dengan malas, aku ambil binderku untuk mencatat materi kuliah saat itu
Tiba-tiba....
Ada selembar kertas note terjatuh dari binderku ke lantai
Aku ambil kertas itu, siapa tahu isinya penting
Oh ternyata hanyalah sebuah undangan kajian yang telah lama
Kemudian aku balik kertas itu
Ada tulisan di sana
Hmm...Aku tertarik untuk membacanya
Sambil mendengarkan penjelasan dari dosen dan membuka binder

Ternyata isinya sebuah puisi yang sudah lama aku buat

Ini isinya :
Wah bulan semakin redup
Mendung selalu menyelimuti wajahnya
Embun pun kehilangan keteduhannya
Banyak yang bertanya kenapa gerangan
Angin berhembus lebih kencang dari biasanya
Namun tak dapat mengalihkan awan hitam itu
Semakin banyak pertanyaan yang tak bisa dijawab

Bulan semakin redup bersinar
Ia tak mau lagi melihat
Tak mau lagi bicara
Embun pun telah menghilang
Satu per satu semua hilang entah kemana

Relakan semua yang telah terjadi
Meski sudah tak bisa berteman
Sudahlah
Tersenyumlah karena aku sanggup
------------------------------------------------------

Itulah isinya
Senyumku mengambang
Sembari teringat sebuah kisah lalu
Aku mengenangnya sesaat....
Karena selanjutnya aku harus kembali fokus mendengarkan sang dosen di depan sana
Yah aku harus fokus
Seperti komitmenku dulu yang pernah terucap bersama
Semoga semua bisa tercapai sesuai dengan haarapan kita amien :)

2 komentar:

  1. wooo.. ia nak fokus yang bener yaaa...
    hahaha

    BalasHapus
  2. wah dibaca sama bapaaaakkk..
    hehe jadi malu saia
    ia bapak...anakmu pasti bakal fokus kok ^^d
    jgn lupa bapak juga fokus yaaa
    inget komitny ma mami hehe
    *jd ngelantur gini yak :D

    BalasHapus