Home

Rabu, 11 Agustus 2010

Sebuah Permulaan ~Sebuah kisah tentang BEM FTI~ (part 2)

Kegagalanku untuk pertama kalinya di organisasi yang aku inginkan sempat membuat malas untuk lanjut daftar ke organisasi lainnya. Saat itu memang banyak yang masih membuka oprec tapi rasanya hatiku sudah terlanjur malas untuk mengulangi dari awal lagi. Beberapa ajakan dari teman untuk gabung di oprec organisasi lainnya aku tolak. Aku perlu waktu untuk menyendiri menenangkan hatiku yang sudah terlanjur banyak berharap.

Akhirnya ajakan teman-temanku yang sama-sama tak ketrima "disitu"pun untuk gabung dioprec yang lain pun tak bisa ku tolak. Aku sudah kehabisan alasan untuk menghindar. Aku pun berpikir tak ada salahnya mencoba dari awal lagi. Kalaupun tak ketrima lagi ya sudahlah toh aku tak terlalu menginginkannya. Yang penting sudah mencoba.

Saat itu yang kita pilih adalah oprec BEM FTI. Karena openingnya sudah lama, makanya pas aku daftar sudah termasuk hari-hari akhir. Dan aku melihat lagi siapa saja yang ikut. Huft ternyata sangat banyak sekali yang daftar. Dari jurusan sendiri saja sudah banyak saingan yang membuat hati ini keder. Tapi sekali lagi hatiku berkata biarlah toh aku tak terlalu memikirkan ketrima atau tidak yang penting sudah mencoba (lagi) sudah cukup bagiku.

Hari-hari screeningpun telah tiba. Aku dapet hari-hari akhir karena daftarnya belakangan. Wah bisa tanya temen nih gimana screeningnya, pikirku. Tapi sayangnya ternyata temen-temenku banyak yang gak ikut screening karena harinya uda masuk libur panjang bagi ITS. Ada yang bilang screeningnya lebih menakutkan daripada yang sebelumnya. Ada juga yang hampir nangis. Semua hal ini juga sempat mengurungkan niatku untuk lanjut. Sekali lagi otakku berputar. Satu sisi aku tak ingin melanjutkan karena bagiku sudah jelas jawabannya bagiku, yaitu tidak diterima. Yapz karena aku tak berpengalaman sebelumnya, karena saingan yang sangat banyak, dll. Namun, disisi lain hatiku merindukan organisasi. Ingin tahu seluk beluknya. Apalagi aku belum mencoba (lagi), haram hukumnya bagiku untuk kalah sebelum berperang. Oke aku berniat dalam hati apapun yang terjadi aku akan tetap lanjut.

Dan hari screeningku pun tiba. Sumpah hati ini agak bergetar melihat teman-teman screeningku apalagi aku sendiri ceweknya. Jawaban mereka hebat-hebat. Tapi entah mengapa rasa gugup itu hilang tak seperti ketika screening sebelumnya. Mungkin karena rasa untuk harus ketrima di sebuah organisasi sudah hilang. Tak ada lagi rasa gentar meski jawabanku ada yang salah ketika menyebutkan departemen yang ada di BEM FTI karena aku memang tak berharap untuk masuk tapi hanya sebuah pelarian dari sebuah rasa untuk yang sebelumnya.
*Maafkan aku pernah menjadikanmu sebagai pelarianku T_T*
Aku berani menatap mata para screener. Jawabanpun meluncur begitu saja dari mulutku. Meskipun salah aku masih bisa ngeles hehe. Aku masih ingat salah satu pertanyaannya yang bikin ketawa para screener.
Screener : "Berita apa yang paling update yang kamu ketahui?"
aku : (dg bodoh, polos dan pedenya jawab) "Itu mas saya denger dari TV kalo ada sms yang nggendam orang yang membacanya mas tapi saya tak tahu lagi mas kenapa kok bisa soalnya lagi disuruh ma orang tua mas."
Mas Arif: "Loh TV kan diliat bukan didengar kalo didengar itu radio dek" (langsung disambut dengan ketawa seisi ruangan)
Aku : (dalam hati) waduh kok bisa salah sebut yak hedeeeeeh alamat iki -__-" (tapi aku gak habis akal) "La tadikan saya bilang mas pas itu saya lagi diuruh sama orang tua jadi gak sempat liat cuma dengar beritanya saja."
Screener : "Ooooh cuma denger saja toh" *haha ternyata jawaban ini maknyusss juga :D
Yang aku herankan tak ada kata-kata menakutkan discreening kali ini. Tak ada yang marah, bentak-bentak, aneh-aneh, atau apapun itu. Yang ada malah ketawa-ketawa bersama screenernya. Malah menurutku screening ini lebih mudah daripada sebelumnya. Yah sekali lagi mungkin karena tak ada beban di hatiku untuk harus diterima.

Selesai screening, aku pun lega karena aku telah menjalani niatku yaitu mencoba. tak ada lagi beban hutang di hati ini. Pengumuman oprec BEM FTI pun aku tak tahu kapan. Aku tak terlalu memperdulikannya. Bagiku semua bakal sama saja. Aku tak ingin banyak berharap seperti sebelumnya. Jujur dalam hati aku malah ingin tak ketrima. Bagiku sangat berat tanggung jawab yang akan dipikul untuk berada di organisasi seprofesional BEM FTI ditambah larangan dari orang tua. Tapi aku cepat-cepat menyingkirkan keinginan itu karena biasanya nih yang terjadi malah sebaliknya.

Benar saja....tiba-tiba aku dapat sms dari teman yang memberiku selamat karena aku termasuk salah satu yang diterima di BEM FTI. Haduuuuh jujur saat itu aku bingung harus senang, bingung atau sedih. Semua rasa itu jadi satu. Senang karena aku termasuk di 70an staff baru BEM FTI dari 160an orang yang mendaftar (dulu aku tau berapa tepatnya tapi sekarang aku lupa ^^v). Senang karena akhirnya aku masuk dunia organisasi yang selama ini tak pernah aku sentuh sedikitpun. Bingung karena mengapa bisa aku terpilih...lah wong di jurusan sendiri gak diterima. Sedih karena teringat organisasi yang aku inginkan tapi tidak diterima. Aku berandai-andai kalau saja aku ketrima di tempat yang aku inginkan itu. Tapi ternyata Allah punya jalan lain untukku. Yah untukku mengenal dunia lebih luas lagi...lingkup FTI tepatnya. Aku sudahi angan-angan kosongku karena di depanku ada yang lebih hebat yang ditakdirkan olehNya untukku jalani. Thanks God for answering my pray ^^

*Tapi dalam hati aku berjanji tanya kekabinetnya kenapa aku bisa diterima dan akhirnya kesampaian juga pas perjalanan raker ke cilaket. Aku tanya ma mbak Nurul. Jawabnya sungguh melegakan hati meski tak dibuka semuanya....
"Wah itu yang tau cuma kabinetnya dek ntar kamu tau sendiri kalo dah jadi screenernya. Tapi aku buka sedikit ya, kita itu carinya orang-orang yang ingin belajar dek bukan orang-orang yang sudah hebat dek"
Begitulah seingatku jawabannya

** BEM FTI maafkan aku pernah menjadikanmu sebuah pelarian dari "rasaku" dulu. Aku tak akan menjadikanmu sebagai pelarian lagi. Terima kasih telah mengajarkanku banyak hal yang tak ternilai harganya

-bersambung-

8 komentar:

  1. wah parah dink..
    masak jadi pelarian...
    hahaha
    sakjane pas screening dulu aku biasa aja de... hahaha :D

    BalasHapus
  2. haha sebenere aq takut bgt bt ikut oprec BEM FTI ardi....makany dr awal msk its g terlalu byk bharap bt masuk yg namanya BEM entah itu BEM ITS atau FTI soale bagiku terlalu tinggi haha
    trus aku malah byk brharapnya dijurusan
    eeee malah g diterima -__-"
    y uda q coba d bem fti di...meski g seberapa suka krn y itu td terlalu tinggi bt aku
    tapi sejak awal wp smw pikiran berubah 180 derajat haha
    aku jadi sueneng bgt bisa msk disini
    skrg j kgn bgt m bem fti T_T

    BalasHapus
  3. sering sering maen fidh..
    malah sekarang BEM FTI udah jadi kos kosan baruq.. hehehe..

    banyak kenangan disini..
    dinikmati aja dulu... cz masa masa jadi kabinet singkat banget...

    BalasHapus
  4. okeh okeh sebisaku deh sering main disitu
    mumpung masih ada yg dikenal haha

    sumpah kl misalnya aq boleh lnjut m ortuku psti aq lnjut deh
    coba kl q bs sebebas km psti aq da jd mahluk organisatoris wkwkwk
    tp gpp dah gini aja uda bersyukur bgt aq
    alhamdulillah bs ngrasain kayak gini
    *thx bt kabinet yg lama....

    haha dasar
    kamu mah pecinta kampus di :D

    BalasHapus
  5. hahaha.. saya pencinta kampus???
    masak see...

    yo wes tak enteni d bem...

    BalasHapus
  6. weuwwwww ada yang gak nyadar peeeeeekkkkk haha ^^v

    okeh2 wes.....
    BEM FTI wait for me
    *wes koyok opo ae haha

    BalasHapus
  7. oio.. bien iku pendaftarnya 264 orang....
    km salah satu rang yang terpilih.. :D

    BalasHapus
  8. wkwkwk jek eling ae kamu di...
    haha
    iyo bener
    kamu juga salah satu yg terpilih ^^

    BalasHapus